Mengapa Saya Tertarik dengan Minds #34 (kelewatan)

Saya kelewatan, tapi sebenarnya saya masih menulis hanya saja belum saya publikasikan, saya

Mengapa Saya Tertarik dengan Minds

Saya sebenarnya sudah mendaftar Minds pada akhir tahun 2020. Saat itu Saya menemukan tulisan di Listed.to tentang alternatif media sosial yang lebih ramah terhadap privasi. Dia memberikan beberapa pilihan dan salah satunya adalah Minds.

Saya pun mendaftar ke Minds dan ketika itu saya mengira bahwa platform ini adalah biasa-biasa saja. Banyak sosial media lain yang memang berusaha untuk membuat alternatif tetapi hanya lewat saja. Mereka ada, orang mendaftar, dan lalu meninggalkannya begitu saja. Atau dengan kata lain, mereka hanyalah sensasi sesaat. Saya pun hanya sekedar mendaftar dan merasakan sesaat saja lalu melupakannya.

Beberapa hari yang lalu (17 Januari 2020), saya menemukan sebuah berita di RT, sebuah situs berita yang sangat kritis terhadap negara-negara Barat tapi sangat pro-Rusia, tentang Minds yang mendapatkan peringatan dari Google. Sangat mengherankan, mengapa RT berhasil meliput berita seperti ini. Seharusnya, media-media Barat lebih layak untuk mengangkat isu seperti ini.

Saya sebenarnya tidak terlalu memikirkan masalah Twitter yang memblokir Trump tetapi saat itu saya melihat masalah tentang Minds. Saat itu, saya hanya membaca beritanya secara sekilas kemudian saya teringat bahwa saya masih masih memiliki Minds terinstall di HP saya.

Saya pun membukanya dan saya pun melihat ternyata media sosial ini memang memiliki banyak pengguna yang aktif. Ketika melihat orang-orang di sana berbicara berkenaan dengan #censorship dan #exodus, saya pun mulai tertarik dengan platform ini. Ternyata memang ada orang yang memang aktif di Minds. Saya pun mulai memakainya sebagai salah satu media sosial utama saya.

Anda dapat bergabung dengan Minds


You'll only receive email when they publish something new.

More from Jing Xing #100Days Start Again
All posts