Rekomendasi Kanal Youtube: "Teknisi Ndeso"

(Artikel ini sudah dipublikasikan pada 12/02/2022)

"Gimana kabar sobat semua?"


Ketika sedang menggulir laman beranda Youtube, aku menemukan pola rekomendasi video yang... membosankan. Dasar algoritma Youtube kali, ya. Kontennya sama ajangga ada yang bikin tertarik. Mungkin karena akhir-akhir ini aku nonton video bertema Korea, isinya begitu semua. Monoton.

Karena malas melihat video itu lagi itu lagi, aku iseng mencari ulasan hape Samsung A03. Seperti biasa, aku lebih memilih untuk melihat komentar dahulu. Setelah puas menemukan apa yang aku harapkan, aku menggulir lagi laman rekomendasi di bawah video itu. Nah, muncul lah kanal yang kutulis di judul kali ini: "Teknisi Ndeso".

Kanal Youtube ini sudah ramai pelanggan, sekitar 1,4 juta orang. Tekso, panggilan akrab beliau (yang tentu saja merupakan singkatan dari Teknisi Ndeso) sudah membuat video sejak tahun 2017. Semua kontennya sangat menarik, dan ada yang sangat pas dengan permasalahan yang kualami. Bagi yang membaca tulisan-tulisanku dari awal, sudah tahu ya kalau ponselku matot alias mati total semenjak kecebur. Hahaha, apes memang.

Aku mencoba menonton salah satu video. Ternyata Om Tekso ini merekam proses perbaikan ponsel secara detail, ditambah dengan penjelasan berupa dubbing suara dirinya sendiri. Bagi diriku yang sangat awam soal komponen ponsel, penjelasan Om Tekso ini sangat menarik. Ada istilah-istilah dalam bahasa Inggris yang beliau ucapkan dengan fasih. Meski tampak profesional, pembawaan beliau seperti seorang teman yang sedang mengirim video untuk teman satu grup chat. Yang pasti beliau adalah orang yang sabar, karena komponen ponsel bentuknya amat kecil dengan garis-garis pemisah yang teratur dan lebih sulit dilihat dari pola tekstur garis pada biskuit Roma. Jika tidak teliti, tentu dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak dinginkan.

Melihat-lihat kolom komentar, aku bisa mengetahui Om Tekso ternyata belajar dengan otodidak. Tak heran, video yang dia pasang di halaman utama berjudul persuasif yang mengajak orang-orang untuk menjadi teknisi HP karena memiliki prospek menjanjikan. Membaca itu saja sudah cukup membuatku tertarik. Jika aku punya banyak modal, aku tak akan ragu membeli peralatan service ponsel dan mencoba apa yang dilakukan Om Tekso.

Dipikir-pikir, aku sendiri tidak pernah memasukkan ponsel rusak ke layanan perbaikan resmi karena persoalan harga yang agak eman-eman. Sedangkan jika aku bisa memperbaiki ponsel sendiri mungkin saja akan jauh lebih murah. Tentu saja, ilmu itu mahal, jadi wajar sekali kalau harga service ponsel juga mahal. Namun bila kita salah tempat, bisa-bisa kita terkena tipu, seperti komponen yang diambil-ambilin tanpa sepengetahuan kita lalu dijual, atau perbaikan yang berlebihan ketika yang rusak sebenarnya tidak sebanyak itu. Aku memang belum mengalaminya, tapi di kolom komentar sangat banyak orang-orang terzalimi yang curhat colongan lantaran kesal pernah tertipu. Tak heran bila menjadi teknisi HP adalah prospek yang menjanjikan. Jika kita bekerja dengan jujur, bukankah orang-orang akan merekomendasikan kita tanpa perlu disuruh? Di sisi lain, pekerjaan ini juga mungkin akan memiliki resiko besar apabila kita lalai. Tapi... bukankah semua pekerjaan memiliki resiko serupa?

Kanal Youtube "Teknisi Ndeso" amat pas buat kamu yang sedang mengalami kejenuhan melihat kanal Youtube yang biasa kamu tonton. Pembawaan Om Tekso yang sederhana dan sering sekali tertawa kecil akan membuatmu tanpa sadar mengikuti dari awal hingga akhir video. Ilmu yang beliau bagikan juga tidak main-main. Siapa tahu aku dan kamu jadi tertarik menjadi teknisi HP setelah maraton semua video beliau? Ya kan, lumayan bisa bikin kerja sendiri.

Sampai sini dulu, ya, aku masih mau lanjut ngepoin kanal Om Tekso. Sehat-sehat ya semua. Sampai jumpa!


You'll only receive email when they publish something new.

More from Kim Lobak
All posts