"degoogle"?

Akhir-akhir ini aku sedang menyibukkan diri untuk mengikuti tren “deGoogle”. DeGoogle adalah gerakan orang-orang yang khawatir atas privasi mereka untuk melepaskan diri dari sebagian besar atau bahkan seluruh layanan Google. Mereka akan mengganti layanan Google dengan layanan lain yang bersifat Open Source, yaitu menyediakan sumber kode yang terbuka bagi publik.


Seperti yang dunia ketahui, Google bisa dibilang hampir memonopoli pasar teknologi dunia. Mesin pencarian, iklan, surat elektronik atau email, layanan peta, penyimpanan awan, pembagian video, penyimpanan foto,hingga sistem operasi Android yang diinstal banyak pengusaha ponsel di produk mereka. Yang tidak banyak orang ketahui adalah Google banyak mengumpulkan data para pengguna agar dapat dijual kepada perusahaan iklan. Gerakan deGoogle didasari oleh keinginan orang-orang untuk melindungi data pribadi mereka di internet. Entah itu dengan meningkatkan penjagaan privasi atau menjadi anonim, menggunakan identitas lain untuk menutupi identitas asli. Namun demikian, apakah mungkin untuk melepaskan diri dari itu semua?

Aku sendiri tampaknya terlalu terobsesi dengan gagasan di atas. Selama ini aku tahu bahwa Google memang banyak memata-matai para pengguna mereka di seluruh dunia. Tapi aku tidak begitu kepikiran hingga aku membaca dan mengetahui lebih dalam soal degoogle. Sangat menyeramkan begitu tahu bahwa apapun yang aku lakukan terekam datanya di ponsel yang kugunakan. Siapapun yang kuhubungi lewat surel dan nomor telepon dapat diakses oleh pihak ketiga. Menurutku hal ini sangat gila. Model bisnis Google memang menyediakan layanan gratis, tetapi sebagai gantinya mereka merusak privasi banyak orang.

Aku sudah mencoba beberapa hal. Menghapus seluruh surel yang ada di Gmail agar Google tidak dapat menggunakan dataku adalah salah satunya. Meskipun aku tidak tahu apakah data itu benar terhapus atau masih bisa mereka akses, aku tetap melakukannya. Aku berhasil menghapus 132.037 pesan. Luar biasa. Sebagian besar adalah email spam dan berbagai jenis layanan yang aku beri alamat emailku.

Dahulu, awal-awal aku kenal internet, aku memang suka asal memasukkan alamat email di berbagai situs yang meminta untuk memasukkan email. Aku masih lugu dan tidak tahu soal penjualan data pribadi di internet ternyata sangat menguntungkan. Aku juga memasukkan nama asli dan alamat rumah, bahkan nomor telepon. Aku merasa sedang dalam masalah besar ketika mengingat kebodohan diriku di masa lalu. Maka dari itu, aku terlalu bersemangat hingga tanpa sadar begadang dan tidur tidak teratur. Jika kalian akan mencoba juga, ingat lah kalian bisa melakukannya pelan-pelan. Ambil langkah bayi. Jangan bodoh seperti aku yang mengorbankan kesehatan demi privasi di internet.

Aku berhasil menghapus beberapa data akun yang kupunya dari beberapa situs. Tapi situs yang aku daftarkan dengan email dan data pribadi itu terlalu banyak. Aku hanya sanggup menghapus beberapa sampai saat ini. Melakukan degoogle lebih santai sepertinya akan jauh lebih baik bagi diriku sendiri.

Ya, menghapus akun dari berbagai situs adalah hal yang paling merepotkan bagiku. Selain itu, menghapus lokasi yang direkam oleh Google Maps. Jika menghapus otomatis, kita hanya bisa menghapus maksimal sampai data 3 bulan yang lalu. Jadi kita masih harus menghapus lokasi selama tiga bulan secara manual. Beneran, deh, capek betul menghapus satu-satu. Masih ada lagi, yaitu komentar, like, dan riwayat menontonku di Youtube. Jujur, aku kesal karena itu tidak bisa dihapus dengan otomatis, semuanya harus manual. Sungguh nggilani. Aku memutuskan untuk membiarkan Youtube untuk saat ini.

Imbas dari berusaha melakukan degoogle adalah aku harus mencari pengganti layanan yang bersumber terbuka dan kalau bisa menyediakan layanan gratis. Tentu, kalau aku sudah berpenghasilan aku ingin menyumbang beberapa untuk para pengembang aplikasi tersebut, tetapi aku tidak punya opsi itu untuk saat ini. Aku sendiri sudah menemukan berbagai macam aplikasi pengganti. Mesin pencarian diganti dengan Duck Duck Go, browser dengan LibreWolf dan Waterfox--meskipun aku masih pakai Opera GX yang bukan *Open Source* karena menurutku masih efisien, aplikasi catatan dengan StandardNotes, blog dengan Listed. Aku sudah pasang NetGuard di ponsel yang kupinjam agar dapat mencegah aplikasi mengirimkan data dengan internet ketika tidak digunakan.

Belum lama ini aku menemukan sesuatu yang bernama Techlore. Kubaca-baca, sepertinya Techlore menyediakan cara lain untuk menghapus jejak yang bersifat privasi di internet. Namun, tidak seperti DeleteMe yang menawarkan jasa menghapus data, di Techlore data harus dihapus manual. Mereka hanya menyediakan materi yang harus dipelajari. Aku akan memeriksa mereka nanti. Sekarang aku fokus untuk menenangkan diri, berhubung aku juga sudah banyak menghapus di sana-sini.

Kalau boleh aku jujur, melakukan itu semua selama hampir seminggu sudah membuat kepalaku pecah. Mungkin karena aku gampang paranoid, jadi berhari-hari aku terobsesi menghapus data pribadi dari internet. Aku baru menyadarinya akhir-akhir ini. Seharusnya aku tidak begitu, kan? Tapi saat itu aku memang sangat gugup dan tidak begitu memikirkan diri sendiri hingga tubuhku menunjukkan tanda-tanda kelelahan di mana-mana. Aku memutuskan untuk berhenti sejenak dan kembali menulis seperti biasa.

Pada akhirnya, aku memutuskan untuk melakukan degoogle pelan-pelan. Mungkin akan membutuhkan waktu lama, tapi yang penting aku sudah melakukan hal-hal yang bersifat dasar. Kalian bisa menemukan soal ini lebih lanjut dari subreddit bernama r/degoogle, r/privacy, r/privatelife, dan r/privacyguides (edit: link tersebut menggunakan versi Reddit yang lebih ramah privasi). Yang penting sekarang aku sudah bisa tidur dengan tenang tanpa khawatir ada yang melihat aku pergi ke mana saja seharian.


You'll only receive email when they publish something new.

More from Kim Lobak
All posts