Memulai Blog Baru

(Artikel ini ditulis pada 14/02/2022)

Mau nangis rasanya dari tadi, hiks.

"Sabar, sabar."

Sebenarnya ada alasan khusus kenapa aku memutuskan untuk pindah platform blog. Aku akan menjelaskannya lain kali. Pokoknya, aku menemukan banyak hal-hal yang membuat kepalaku mau pecah rasa-rasanya.

Pecah kenapa? Bukan karena stress, jika ada yang mencoba untuk menebak-nebak, tetapi lebih ke dorongan untuk segera melakukan sesuatu yang tampaknya harus segera dilakukan. Kalau ngga dilakukan sekarang, mungkin ngga ada kesempatan lagi di masa depan. Yang bikin tertekan juga secara mengejutkan bukan karena tutorial untuk membuat blog baru ini sulit, melainkan karena aku takut dengan blog yang menggunakan nama sendiri.

Ya, aku takut kalau ada yang mengenalku, atau punya niat jahat kepadaku, atau menemukan fakta kalau aku itu sungguhan aneh bukan dibuat-buat. Ya Allah. Karena aku sempat panik nama di situs ini secara otomatis akan menjadi domain blog, aku cari-cari lah di reddit dengan kata kunci nama palsu di (nama situs) dalam bahasa Inggris. Banyak komentar dengan arus yang berlawanan yang membuatku berpikir lama.

Pertama, mereka yang tidak mempermasalahkan penggunaan nama palsu di situs ini. Karena itu lah sisi keren dunia developer (pengembang). Tidak seperti pekerjaan lain yang mewajibkan para pekerja untuk memakai jas dan setelan rapi, di sini kamu pakai kaus oblong pun tidak ada yang akan memerhatikan. Mereka bilang sangat biasa menemukan nama palsu di situs ini, dan tidak pernah ada masalah dengan itu.

Kedua, mereka yang menyarankan lebih baik memakai nama asli. Maka tidak akan sulit untuk mempromosikan diri di dunia nyata. Nama asli akan sangat menguntungkan juga jika kita pernah mengikuti proyek Open Source milik perusahaan misal, akan terlihat nama asli kita yang berkontribusi di dalam proyek itu.

Ketiga, ada yang lebih mengkhawatirkan soal doxxing. Dari pengamatanku, sepertinya arti doksing ini adalah dapat mencari tahu data pribadi kita hanya dengan secuil informasi yang kita bagikan di internet. Lalu mungkin saja nanti akan ada hal-hal yang tidak menyenangkan, seperti penjualan data, penggunaan data yang tidak bertanggungjawab (misal menipu atas identitas orang tersebut), atau bahkan metode di dunia gaib bernama santet dan pelet yang semakin hari hanya butuh beberapa informasi saja. Mereka yang khawatir ini lebih karena nama asli mereka termasuk jarang dan dapat dicari dengan mudah jika bocor di suatu tempat di internet. (ps. Aku ngga bisa ngomong lebih lanjut soal doxxing karena belum tidur semalaman, kalau ada kesalahan maka akan aku edit nanti setelah bangun.)

Tiga alasan itu yang membuatku berpikir keras. Dari dulu aku tidak pernah menggunakan nama asli karena takut dengan alasan ketiga. Tapi aku sempat membaca satu komentar yang menyatakan kurang lebih, "hal itu sebenarnya tidak terlalu penting kok untuk dipusingkan. Masih ada hal lain yang lebih penting." Hati kecilku berkata, iya juga. Namun otak besarku tidak setuju. Aku merasa sangat takut dan bolak-balik mempertimbangkan kekurangan dan kelebihan dari penggunaan nama asli di situs ini...

Pada akhirnya, dalam keadaan super lelah dan mengantuk, aku memutuskan untuk menghadapi ketakutan ini. Mohon doa dan restunya, kawan-kawan, supaya Allah yang Maha Kuasa melindungiku dari hal-hal yang tidak aku inginkan. Mungkin terkesan lebay, ya... Maaf ya..., tapi aku ngga tahu lagi harus jelasin seperti apa rasa ketakutan yang aku alami sekarang. Aku menduga mungkin aku menderita beberapa penyakit mental, karena rasa ketakutanku sepertinya tidak normal. Setujukah kalian? Aku juga sempat melihat komentar yang meminta salah satu OP alias Original Poster alias si pembuat postingan di reddit--yang berpikiran seperti aku untuk mengambil tes analisis kecemasan. Walaupun aku hanya melihat sekilas, masih saja teringat tanpa diundang. Akan tetapi demi kebaikan bersama aku selalu menyuruh pikiran itu berhenti berisik karena bagaimanapun diagnosa sendiri modal duga-duga itu bukan sesuatu yang baik.

Tarik napas dahulu... Fiuhhh. Hari ini tanggal 14 Februari adalah Hari Cinta-cintaan. Kamu ngga perlu sedih kalau belum punya ayang. Ada temannya, kok, di sini. Hehehe. Tulisan ini untuk tanggal 13 sebenarnya, tapi maaf telat lagi, hiks.

Ya sudah, semoga tidak error lagi blog ini seperti tadi. Aku pamit dulu, ya. Sampai jumpa!

Edit 18/02/2022

  1. Berdasarkan artikel dari Avast [https://www.avast.com/c-what-is-doxxing], doxxing adalah proses pengumpulan dokumen atau informasi pribadi seseorang, kemudian menyebarkannya ke internet tanpa persetujuan pribadi tersebut. Jenis informasi beragam, dapat berupa nama asli, foto, alamat, dan lain sebagainya. Dalam banyak hal, tujuan asli doxxing adalah untuk melukai seseorang. Di Indonesia sendiri aku sering mendengar praktik ini digunakan untuk membuat malu orang lain, menjelek-jelekkan, bahkan hingga untuk disalahgunakan demi tindak kriminal seperti penipuan dan pinjaman online. Dengar-dengar juga, di Jawa dan Korea pun, hanya modal nama dan tanggal lahir lengkap sudah cukup untuk membuat seseorang jadi target tindak kriminal jalur gaib seperti santet.
  2. Karena aku masih ketakutan setelah beberapa waktu menulis tulisan ini, aku memutuskan untuk pindah platform lagi dan kembali menggunakan alias.

You'll only receive email when they publish something new.

More from KIM
All posts