Bagaimana cara menggunakan waktu?
February 8, 2024•475 words
Kalau kita diberi waktu, apa yang akan kita gunakan untuk mengisi waktu itu. Bagaimana agama kita, agama Islam, mengajarkan kepada kita untuk menggunakan waktu kita? Inilah hal paling penting dalam hidup: konsep menggunakan waktu agar waktu itu tidak terbuang sia-sia.
Bagi orang Barat, waktu adalah uang; maka, mereka menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk bekerja. Termasuk orang Jepang. Kita digaji berdasarkan waktu kerja kita. Al-Quran menuntut agar kesudahan semua pekerjaan hendaknya menjadi ibadah kepada Allah, apa pun jenis dan bentuknya. Karena itu, Al-Quran memerintahkan untuk melakukan
aktivitas apa pun setelah menyelesaikan ibadah ritual.
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيراً لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya:
Apabila telah melaksanakan shalat (Jumat), bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah, dan selalu ingatlah Allah supaya kamu beruntung
(QS Al-Jum'ah [62]: 10).
Manusia adalah kumpulan hari. Hari sejak dia dilahirkan, dan kemudian hari demi hari berlalu hingga dia berumur 1 tahun, 2 tahun, menginjak remaja, dewasa, orang tua dan akhirnya menjadi orang yang sudah benar-benar tua, itupun kalau diberi umur panjang. Dan tak lama kemudian, sebagai manusia ciptaaNya kita akan kembali juga ke haribaanNya. Dan kelak, kita akan ditanya, apa yang sudah kita perbuat selama waktu kita hidup di dunia? apakah kita sudah menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya...?
Mari kita renungi keseluruhan 3 ayat surat Al-'Ashr,
وَالْعَصْرِ * إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ * إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Artinya:
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Ayat pertama Allah bersumpah demi waktu. 'Ashr, kata ini biasa diartikan "waktu menjelang terbenammya matahari", tetapi juga dapat diartikan sebagai "masa" secara mutlak. Makna terakhir ini diambil berdasarkan asumsi bahwa 'ashr merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia. Di ayat kedua Allah menyatakan bahwa, by default, manusia itu dalam kerugian. Pada Ayat terakhir, Allah memberi clue siapa yang tidak merugi. Golongan yang tidak akan rugi ada empat sbb:
1. Orang yang beriman
2. Orang yang mengerjakan amal sholeh (amal yang baik)
3. Orang yang saling menasehati dalam mentaati kebenaran
4. Orang yang saling menasehati supaya menetapi kesabaran
Imam Syafi'i berpesan berkaitan dengan surat Al-ashr tersebut,
لَوْ تَدَبَّرَ النَّاسُ هَذِهِ السُّوْرَةَ لَوَسَعَتْهُمْ
"Seandainya setiap manusia merenungkan surat ini, niscaya hal itu akan mencukupi untuk mereka.” [Tafsir Ibnu Katsir 8/499][1].
Surat Al-'Ashr secara keseluruhan berpesan agar seseorang tidak hanya mengandalkan iman saja, melainkan juga amal salehnya. Bahkan amal saleh dengan iman pun belum cukup, karena masih membutuhkan ilmu. Demikian pula amal saleh dan ilmu saja masih belum memadai, kalau tidak ada iman. Memang ada orang yang merasa cukup puas dengan ketiganya, tetapi ia tidak sadar bahwa kepuasan dapat menjerumuskannya dan ada pula yang merasa jenuh. Karena itu, ia perlu selalu menerima nasihat agar tabah dan sabar, sambil terus bertahan bahkan meningkatkan iman, amal, dan pengetahuannya.