Meninggalkan WA Grup Alumni #3
December 20, 2020โข149 words
Saya memutuskan untuk meninggalkan WA grup teman-teman alumni saya. Awalnya saya itu hanya sebuah dorongan emosi yang sementara sebenarnya, cuma ternyata saya melihat manfaat lainnya setelah beberapa pekan melakukannya.
Berbeda dengan media sosial lainnya, WhatsApp memiliki peran yang lebih intim. Saya memakai WhatsApp sebagai bagian dari alat komunikasi utama. Karena sifat yang demikian, WhatsApp sudah selayaknya tidak terlalu mengganggu pikiran saya terhadap hal-hal yang sama sekali tidak ada kepentingannya. Salah satunya adalah teman-teman alumni atau pun kampus. Mungkin memang penting, tetapi pada saat-saat ini, saya merasa ini bukan lah hal penting.
WhatsApp lebih sakral daripada media sosial lainnya. Karena itu lah saya memutuskan untuk membersihak WhatsApp saya dari hal-hal yang mengganggu.
Ibarat ketika anda memiliki telinga. Jika memang lingkungan anda sedang mengganggu karena berisik, anda boleh saja untuk menutup telinga dan meninggalkan lingkungan anda.
Saya tetap mengikuti banyak komunitas di media sosial namun untuk WhatsApp, hal ini sudah seharusnya berbeda.